“Jadi jauh lebih baik dan waspada untuk segera melakukan booster. Apalagi ada penurunan setelah 6 bulan (dosis kedua disuntikkan). Itu (booster) akan memberikan perlindungan.”
Menurut Budi Gunadi, tidak ada masalah dengan masyarakat yang menerima vaksin booster. Karena lebih baik mendapatkan vaksin booster daripada harus melakukan skrining tes COVID-19 dengan swab.
“Tidak ada salahnya disuntik (vaksin). Menurut saya, lebih baik disuntik daripada dicolokkan PCR. Tidak nyaman kan, hidung dicolokkan. Selain itu, injeksi untuk hati-hati (dari penularan virus). virus Corona),” pungkasnya.
Apa yang membuat cakupan vaksinasi booster tetap rendah?
Menteri Kesehatan Republik Indonesia Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan penyebab rendahnya cakupan vaksinasi booster di Indonesia. Salah satunya adalah orang-orang yang mulai merasa kuat dari infeksi COVID-19.
“Sebenarnya masalahnya karena masyarakat merasa sangat sehat, dan kasusnya sangat rendah,” kata Menkes Budi saat ditemui di Hotel Westin, Jakarta Selatan, Minggu (3/7).
Menurutnya, dengan maraknya kasus COVID-19 di Indonesia dapat mendorong masyarakat untuk segera mendapatkan vaksinasi booster.
“Jadi dengan peningkatan ini (kasus), orang merasa ‘oh itu sedikit naik’, jadi boosternya mulai terlihat naik lagi. Jadi antibodinya naik lagi,” lanjutnya.
1 2