Close Menu
beritaindonesia.linkberitaindonesia.link
  • Beranda
  • News
  • Editorial
  • Bisnis
  • Entertainment
  • Lifestyle
  • Otomotif
  • Sports
  • Student
Facebook X (Twitter) Instagram
Update
  • Ria Ricis Ungkap Akan Umrah Bersama Moana pada Momen Perayaan Ulang Tahun
  • Gandeng Mamang Osa, BNS Hype Hadir di PIK 2 Sajikan Art Toys Segala Usia
  • Intip Keseruan Barbie Kumalasari Latihan Menembak
  • Perebutkan Uang 200 Juta, Barbie Kumalasari Tantang Firdaus Oiwobo Lomba Menembak
  • Luna Maya dan Maxime Bouttier Rencakan Miliki 3 Orang Anak
  • Maxime Boutier Puji Totalitas Luna Maya di Film Gundik
  • Atalarik Syah Tidak Tinggal Diam RUMAH DI Bongkar
  • Rumah Atalarik Syah di Eksekusi PN Cibinong Karena Kalah di Pengadilan
Facebook X (Twitter) Instagram YouTube TikTok
beritaindonesia.linkberitaindonesia.link
  • Beranda
  • News
  • Editorial
  • Bisnis
  • Entertainment
  • Lifestyle
  • Otomotif
  • Sports
  • Student
beritaindonesia.linkberitaindonesia.link
Home»News»Gerakan Maju Tani Akan Cetak 10 Juta Petani Digital
News

Gerakan Maju Tani Akan Cetak 10 Juta Petani Digital

redaksiberitaBy redaksiberita13 September 2023
Facebook Twitter Email WhatsApp

Gerakan Maju Tani mendeklarasikan manifesto perjuangan pada Senin (11/9/2023) di depan Kepala Staf Kepresidenan yang juga Ketua Umum Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Moeldoko. Deklarasi dilakukan di Kantor Staf Kepresidenan, Jakarta.

Dalam manifestonya, Gerakan Maju Tani bertekad memajukan pertanian dengan teknologi dan inovasi, memberdayakan generasi muda di dunia pertanian, melestarikan pertanian yang berkelanjutan, mengatasi krisis pangan dunia dan keamanan pangan dalam negeri serta mencanangkan Hari Maju Tani pada 8 Oktober 2023 sebagai Hari Kebangkitan dan Transformasi Petani Muda Indonesia.

Salah satu inisiator Gerakan Maju Tani Indonesia, Erwin Gunawan mengungkapkan, tujuan utama dari Gerakan ini adalah mencetak 10 juta petani digital sebelum akhir 2024.

“Gerakan ini berawal dari kekhawatiran kami terkait krisis pangan yang terjadi di banyak negara termasuk Indonesia. Saat ini, Indonesia sudah menjadi negara importir bahan pangan. Belum lagi jumlah petani yang semakin berkurang. Karena itu, kami ingin berupaya agar anak muda tertarik untuk menjadi petani. Karena, masalah krisis pangan dan terus menurunnya jumlah petani bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah tapi juga menjadi tanggung jawab kita bersama,” kata Erwin dalam acara konferensi pers Gerakan Maju Tani di kantor staf kepresidenan, Senin, (11/9/2023).

Erwin menambahkan, Gerakan Maju Tani mengusung konsep metafarming yang memungkinkan anak muda untuk bisa menjadi petani secara digital. Meta Farming adalah platform online di mana semua orang bisa terlibat dalam pertanian. Melalui aplikasi ini, mereka yang tertarik untuk bertani bisa bercocok tanam di lahan yang sudah disiapkan oleh Meta Farming.

“Kami meminta dukungan dari Bapak Moeldoko sebagai Kepala Staf Kepresidenan yang juga Ketua Umum HKTI untuk menjalankan konsep ini secara massal tidak hanya di kota-kota besar tetapi juga di seluruh wilayah di Indonesia. Kami juga akan meminta bantuan dari Kementerian Pertanian agar target 10 juta petani digital bisa tercapai pada akhir 2024. Info lengkap tentang Gerakan Maju Tani bisa dicek di laman www.majutani.id,” lanjut Erwin.

Erwin menambahkan, konsep metafarming ini akan disosialisasikan ke sejumlah pihak agar target 10 juta petani digital pada akhir 2024 bisa tercapai. Pada acara tersebut, Gerakan Maju Tani juga menobatkan Ketua Umum HKTI Moeldoko sebagai Bapak Gerakan Maju Tani Indonesia.

Moeldoko menyambut baik Gerakan Maju Tani yang diusung oleh sekelompok anak muda. Dia menyebut gerakan ini sebagai Neo Marhaen.

“Dulu Bung Karno bertemu dengan seorang petani bernama Marhaen yang tekun menjalankan pekerjaannya sebagai petani namun jauh dari sejahtera. Karena itu, Bung Karno mengenalkan gerakan Marhaen yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan petani. Kini, dengan lahan subur yang semakin berkurang, sejumlah anak muda menawarkan konsep metafarming untuk membuat petani lebih sejahtera. Gerakan ini saya sebut sebagai neomarhaein,” kata Moeldoko.

Moeldoko menambahkan, metafarming ini merupakan bentuk transformasi di sektor pertanian. Konsep ini memanfaatkan teknologi yang bisa digunakan untuk menginspirasi anak muda untuk mau menjadi petani.

“Kalau kita dengar semua tadi keterangan dari Pak Erwin (inisiator Gerakan Maju Tani-red), mereka bisa bertani di dalam ruangan dengan menggunakan green pod. Itu merupakan sebuah terobosan baru di sektor pertanian. Saya berharap gerakan ini bisa mengubah kebijakan pemerintah di sektor pertanian,” jelas Moeldoko.

Menurut Moeldoko, cita-cita Presiden Soekarno tentang kesejahteraan petani sekarang jadi kenyataan dengan konsep metafarming yang melahirkan Petani Muda Digital.

Share. Facebook Twitter Email WhatsApp

Berita Lainnya

Advocate Public Defender Tambah Pasal Baru dan Ungkap 3 Nama dalam Kasus Dugaan Ijazah Palsu Jokowi

14 Mei 2025

Advocate Public Defender Serahkan Bukti Tambahan Kasus Roy Suryo Cs soal Ijazah Jokowi

14 Mei 2025

BAPAN: Dugaan Korupsi Dana Pasca Tambang Kepri Kejahatan terhadap Uang Bagi Negara

9 Mei 2025
Leave A Reply Cancel Reply

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses

BERITA TERBARU

Ria Ricis Ungkap Akan Umrah Bersama Moana pada Momen Perayaan Ulang Tahun

19 Mei 2025

Gandeng Mamang Osa, BNS Hype Hadir di PIK 2 Sajikan Art Toys Segala Usia

17 Mei 2025

Intip Keseruan Barbie Kumalasari Latihan Menembak

17 Mei 2025

Perebutkan Uang 200 Juta, Barbie Kumalasari Tantang Firdaus Oiwobo Lomba Menembak

17 Mei 2025

Luna Maya dan Maxime Bouttier Rencakan Miliki 3 Orang Anak

17 Mei 2025
Facebook X (Twitter) Instagram Pinterest
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer
  • Arsip Video
  • Privacy Policy
© 2025 BeritaIndonesia.Link | beritanya orang indonesia

Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.