Gubernur Jawa Barat, Kang Dedi Mulyadi, mendatangi kantor Kementerian Hak Asasi Manusia dan bertemu langsung dengan Menteri HAM, Natalius Pigai. Keduanya berdiskusi mengenai berbagai hal, khususnya terkait peningkatan kualitas sumber daya manusia Indonesia, termasuk program pendidikan disiplin bagi siswa bermasalah melalui pendekatan barak militer.
“Hari ini pak Gubernur Jawa Barat Kang Dedi Mulyadi, datang ke kantor Kemenham. Kami sudah duduk untuk bertukar pikiran terkait beberapa hal, untuk memajukan bangsa Indonesia di masa yang akan datang,” ujar Menteri Hak Asasi Manusia, Natalius Pigai, Jakarta, Kamis (8/5/2025).
Ia menambahkan, Kementerian HAM memberikan apresiasi terhadap gagasan-gagasan dari Gubernur Jawa Barat dalam rangka peningkatan kualitas sumber daya manusia, khususnya dalam aspek pendidikan, keterampilan, dan pembentukan karakter.
“Apa yang kami bicarakan, Kemenham memberi apresiasi terhadap pemerintah provinsi Jawa Barat, dalam hal ini Gubernur, dengan gagasan-gagasan yang visioner. Demi memajukan sumber daya manusia yang unggul, dalam pendidikan, dalam keterampilan, dalam peningkatan kompetensi mental, karakter, dan kualitas,” lanjutnya.
Menurut Natalius Pigai, kebijakan peningkatan SDM seperti ini sangat sejalan dengan visi pemerintah menyambut Indonesia Emas 2045, khususnya di fase 2025–2035 yang fokus pada pembangunan SDM unggul.
Sementara itu, Dedi Mulyadi menjelaskan, kehadirannya di Kemenham untuk menyampaikan persoalan kebangsaan yang sedang dihadapi, terutama menyangkut pola hidup pelajar SMP dan SMA yang dinilai mulai menyimpang.
“Kami menyampaikan bahwa ada problematika dalam spirit kebangsaan kita yaitu membangun narasi agar anak-anak Indonesia khususnya di provinsi Jawa Barat yang sedang menempuh pendidikan jenjang SMP dan SMA dan sederajat, yaitu pola pendidikan dan karakter melalui peningkatan kualitas disiplin hidup dan perubahan pola hidup,” kata Dedi.
Dedi memaparkan, banyak anak-anak di Jawa Barat yang terbiasa tidur pukul 04.00 pagi karena bermain game online. Akibatnya, mereka tidak masuk sekolah dan bahkan sering terlibat dalam tawuran yang terorganisir lewat media sosial.
“Perubahan pola hidup yang terjadi, di anak-anak Jawa Barat yaitu pola hidupnya mereka rata-rata tidurnya jam 04.00 pagi. Karena waktunya dihabiskan untuk main game online. Kemudian berdampak mereka tidak sekolah, selain tidak sekolah mereka sering terorganisir secara sistemik melalui kekuatan media sosial melakukan pertarungan secara terbuka dan tertutup,” lanjut Dedi Mulyadi.
Masalah lain yang menjadi perhatian adalah mudahnya anak-anak mengakses obat-obatan dan minuman keras yang dijual bebas.
“Selain itu beredarnya obat-obat yang tidak layak dikonsumsi dari sisi kesehatan, yang dijual secara terbuka dengan harga dibawah Rp10.000 3 butir istilahnya eximer dan sejenisnya serta minuman yang beredar secara luas yang bisa diakses oleh anak-anak,” tuturnya.
Karena masalah ini tidak bisa diselesaikan di sekolah atau keluarga, Dedi menggagas pendekatan pendidikan bela negara bekerja sama dengan TNI.
“Karena problem ini tidak bisa diselesaikan di sekolah dan di keluarga serta tidak semua problem itu ditangani oleh pengadilan anak, maka harus ada upaya jangka pendek yang bisa dilakukan melalui pola pendidikan disiplin siswa,” imbuh Dedi.
Dedi juga menjelaskan secara rinci metode pendidikan yang diterapkan dalam program ini, mulai dari pelepasan kebiasaan buruk hingga rutinitas harian yang disiplin, termasuk kegiatan rohani dan olahraga.
“Terkait metodologi pendidikannya yang kami sampaikan kepada Pak Menteri adalah, demi pembangunan kualitas disiplin yaitu, melepas HP, melepas tradisi bermotor, melepas minuman keras, melepas obat-obatan terlarang, melepas cat ada aktif lainnya yang berpotensi merusak saraf, ucap Dedi.
Dedi Mulyadi menambahkan, program pendidikan disiplin ini dirancang untuk membentuk karakter siswa melalui pola hidup teratur, bimbingan rohani, dan kegiatan belajar yang terstruktur setiap harinya.
“Dengan membangun pola tidur maksimal jam 10.00 malam, dan bangun jam 04.00 pagi kemudian mandi, salat subuh bagi yang beragama Islam, membereskan ruang tidur, masuk masjid dan mendapatkan bimbingan rohani dari kyai sekitar, setelah itu sarapan berolahraga dan langsung mengikuti ruang kelas pembelajaran di mana yang mereka dapatkan di sekolah,” paparnya.
Berita Indonesia Link adalah Video Berita Update dari Indonesia dan untuk Orang Indonesia.
Berisi berita Politik, Sosial , Bisnis, Hiburan, Olahraga, Gaya Hidup, Travelling dan Student.
Berita Indonesia Link, Beritanya Orang Indonesia