{"id":132665,"date":"2022-06-13T15:13:50","date_gmt":"2022-06-13T08:13:50","guid":{"rendered":"https:\/\/www.beritaindonesia.link\/?p=132665"},"modified":"2022-07-10T07:12:28","modified_gmt":"2022-07-10T00:12:28","slug":"sahabat-eril-merasa-menyesal-dan-kehilangan","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/beritaindonesia.link\/sahabat-eril-merasa-menyesal-dan-kehilangan\/","title":{"rendered":"Sahabat Eril Merasa Menyesal dan Kehilangan"},"content":{"rendered":"<p><iframe title=\"Sahabat Sebut Bahwa Emmeril Khan Sosok Yang Sangat Sederhana\" width=\"788\" height=\"443\" src=\"https:\/\/www.youtube.com\/embed\/3nH_3ORvAOE?feature=oembed\" frameborder=\"0\" allow=\"accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share\" allowfullscreen><\/iframe><\/p>\n<p>Kepergian Emmeril Kahn Mumtadz alias Eril masih menyisakan duka mendalam bagi keluarga dan sahabat. Kini Eril telah dimakamkan di Cimaung, lokasi yang dipilih oleh keluarga Ridwan Kamil. Meski kepergiannya telah dimaafkan, kehadirannya masih sangat terasa.<\/p>\n<p>Warga di kediaman Ridwan Kamil dan keluarganya menjadi saksi anak sulung Atalia Praratya, kehadirannya masih terasa. Sahabat dari Eril merasa terkejut ketika mengetahui Eril menghilang di Sungai, berharap sosok Eril masih hidup. Tetapi kehendak Allah berbeda. <\/p>\n<p>Ridwan Kamil memang menjadi sorotan media sosial dan masyarakat Indonesia. Kepergian Emmeril Kahn Mumtadz menjadi pukulan berat bagi keluarga. Namun sepertinya Gubernur Jabar masih berusaha tegar dan tabah. <\/p>\n<p>Saat memasuki kamar Eril, ternyata Hendar Zaehanan merasakan kehadiran putra Gubernur.<\/p>\n<p>&#8220;Kalau naik ke atas, saya ke kamar. Saya suka meneteskan air mata, karena saya ingat. Sepi, ingat dia. Ada berita di TV, saya suka menangis,&#8221; tambah Hendar Zaehanan<\/p>\n<p>Kamar tempat Eril biasanya tidur menjadi topik pembicaraan akhir-akhir ini. Hendar Zaehanan yang telah bertahun-tahun menjadi asisten Eril merasakan kehadiran Eril terasa setelah kepergian putranya.<\/p>\n<p>Namun, dia tidak bisa berbuat banyak dan hanya berdoa untuk Eril.<\/p>\n<p>&#8220;Setiap malam, setiap sholat, saya berdoa agar Aa Eril ditemukan sehat dan baik-baik saja. Tapi jika Allah berkehendak berbeda, saya menerimanya. Apapun situasinya, Aa tetap harus bertemu,&#8221; kata Hendar.<\/p>\n<p>Belakangan, sebuah video viral memperlihatkan bagaimana kondisi kamar Eril atau Emmeril kahn setelah dikuburkan. <\/p>\n<p>Jenazah Eril, yang akhirnya ditemukan setelah 14 hari hanyut di Sungai Aare, telah dimakamkan. Namun, sepertinya kehadiran Eril di kamar di kediaman Ridwan Kamil masih terasa nyata. Tampak rest room dicat dengan warna coklat agar terlihat begitu estetis.<\/p>\n<p>Sprei berwarna abu-abu yang terlihat kusut dan belum dirapikan. Ruangan itu masih menyimpan kenangan almarhum saat masih di sana. Sontak video tersebut dibanjiri komentar miris dari warganet.<\/p>\n<p>&#8220;Tidak bisa membayangkan bagaimana mood orang tua dan saudara Eril harus hilang,&#8221; tulis seorang netizen<\/p>\n<p>Sahabat Eril merasa kehilangan dan menyesal belum pernah melihat dan bertemu dengan Eril karena berbeda jurusan. &#8220;Sosok yang sederhana dan suka sekali dengan berenang, selalu berkegiataan apapun&#8221;, kata Biyan. <\/p>\n<p>Dosen Pembimbingnya pun juga tidak tahu bahwa Eril adalah anak Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil. Karena berpenampilan dan sikapnya yang sederhana, rendah hati terhadap orang. <\/p>\n","protected":false},"excerpt":{"rendered":"<p>Kepergian Emmeril Kahn Mumtadz alias Eril masih menyisakan duka mendalam bagi keluarga dan sahabat. Kini Eril telah dimakamkan di Cimaung, lokasi yang dipilih oleh keluarga Ridwan Kamil. Meski kepergiannya telah dimaafkan, kehadirannya masih sangat terasa. Warga di kediaman Ridwan Kamil dan keluarganya menjadi saksi anak sulung Atalia Praratya, kehadirannya masih terasa. Sahabat dari Eril merasa<\/p>\n","protected":false},"author":2,"featured_media":132666,"comment_status":"open","ping_status":"open","sticky":false,"template":"","format":"video","meta":{"footnotes":""},"categories":[1],"tags":[],"aioseo_notices":[],"_links":{"self":[{"href":"https:\/\/beritaindonesia.link\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/132665"}],"collection":[{"href":"https:\/\/beritaindonesia.link\/wp-json\/wp\/v2\/posts"}],"about":[{"href":"https:\/\/beritaindonesia.link\/wp-json\/wp\/v2\/types\/post"}],"author":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/beritaindonesia.link\/wp-json\/wp\/v2\/users\/2"}],"replies":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/beritaindonesia.link\/wp-json\/wp\/v2\/comments?post=132665"}],"version-history":[{"count":3,"href":"https:\/\/beritaindonesia.link\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/132665\/revisions"}],"predecessor-version":[{"id":133422,"href":"https:\/\/beritaindonesia.link\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/132665\/revisions\/133422"}],"wp:featuredmedia":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/beritaindonesia.link\/wp-json\/wp\/v2\/media\/132666"}],"wp:attachment":[{"href":"https:\/\/beritaindonesia.link\/wp-json\/wp\/v2\/media?parent=132665"}],"wp:term":[{"taxonomy":"category","embeddable":true,"href":"https:\/\/beritaindonesia.link\/wp-json\/wp\/v2\/categories?post=132665"},{"taxonomy":"post_tag","embeddable":true,"href":"https:\/\/beritaindonesia.link\/wp-json\/wp\/v2\/tags?post=132665"}],"curies":[{"name":"wp","href":"https:\/\/api.w.org\/{rel}","templated":true}]}}