{"id":133122,"date":"2022-06-29T23:43:50","date_gmt":"2022-06-29T16:43:50","guid":{"rendered":"https:\/\/www.beritaindonesia.link\/?p=133122"},"modified":"2022-06-29T23:43:50","modified_gmt":"2022-06-29T16:43:50","slug":"tips-ampuh-mengatasi-anak-yang-kecanduan-gadget","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/beritaindonesia.link\/tips-ampuh-mengatasi-anak-yang-kecanduan-gadget\/","title":{"rendered":"Tips Ampuh Mengatasi Anak yang Kecanduan Gadget"},"content":{"rendered":"\r\n<p><strong>Sapakarya<\/strong> &#8211; Kecanduan Gadget yang terjadi di usia anak \u2013 anak dapat menghambat proses tumbuh kembang anak dan menyebabkan berbagai masalah kesehatan fisik dan mental.<\/p>\r\n\r\n\r\n\r\n<p><strong>Lalu, bagaimana cara menghadapi anak yang kecanduan gadget?<\/strong><\/p>\r\n\r\n\r\n\r\n<ul><li><strong>Perbanyak aktivitas bermain secara langsung<\/strong><\/li><\/ul>\r\n\r\n\r\n\r\n<p>Seorang peneliti dari Harvard bernama Catherine Steiner Adair menjelaskan tips mengasuh anak di era digital.<\/p>\r\n\r\n\r\n\r\n<p>Ia berkata bahwa untuk mengatasi anak yang kecanduan gadget, pastikan sebagai orang tua harus lebih sering menghabiskan banyak waktu untuk bermain dan belajar secara langsung bukan melalui layar.<\/p>\r\n\r\n\r\n\r\n<p>Hal tersebut akan mencegah bahkan mengurangi ketergantungan gadget untuk anak. Selain itu, bermain di luar rumah juga bermanfaat untuk mendukung kesehatan tubuh anak.<\/p>\r\n\r\n\r\n\r\n<ul><li><strong>Jadilah contoh yang baik<\/strong><\/li><\/ul>\r\n\r\n\r\n\r\n<p>Seorang anak pastinya belajar dari lingkungan sekitarnya bahkan anak meniru kebiasaan orangtuanya. Jika anda sebagai orang tua sering bermain gadget depan anak, anak pasti akan turut mengikuti kebiasaan tersebut.<\/p>\r\n\r\n\r\n\r\n<p>Jika anda tidak ingin anak sibuk bermain gadget, anda sendiri juga harus mampu mengatur waktu untuk menggunakan gadget secara bijak.<\/p>\r\n\r\n\r\n\r\n<ul><li><strong>Terapkan gaya pengasuhan jaman dulu<\/strong><\/li><\/ul>\r\n\r\n\r\n\r\n<p>Seringkali gadget menjadi \u201casisten\u201d anda dalam mengasuh anak, terutama bila anda sedang sibuk dengan urusan pekerjaan atau rumah tangga.<\/p>\r\n\r\n\r\n\r\n<p>Padahal, jika dipikir \u2013 pikir orang tua jaman dulu tetap bisa melaksanakan semua pekerjaan dengan baik di saat belum ada penemuan teknologi gadget sama sekali.<\/p>\r\n\r\n\r\n\r\n<p>Demi mengatasi anak dari kecanduan gadget, cobalah menerapkan kembali gaya pengasuh jaman dulu. Anggap saja perangkat tersebut tidak ada dalam kehidupan kita.<\/p>\r\n\r\n\r\n\r\n<ul><li><strong>Hindari melatakkan gadget sembarangan<\/strong><\/li><\/ul>\r\n\r\n\r\n\r\n<p>Anak menjadi mengenal gadget dan terikat dengannya apabila ia dapat mengakses gadget tersebut dengan mudah.<\/p>\r\n\r\n\r\n\r\n<p>Oleh sebab itu, untuk mengatasi anak kecanduan gadget, sebagai orangtua hindarilah meletakkan gadget secara sembarangan.<\/p>\r\n\r\n\r\n\r\n<p>Bila gadget anak butuhkan untuk urusan sekolah, awasi dan batasi penggunaan seketat mungkin.<\/p>\r\n","protected":false},"excerpt":{"rendered":"<p>Sapakarya &#8211; Kecanduan Gadget yang terjadi di usia anak \u2013 anak dapat menghambat proses tumbuh kembang anak dan menyebabkan berbagai masalah kesehatan fisik dan mental. Lalu, bagaimana cara menghadapi anak yang kecanduan gadget? Perbanyak aktivitas bermain secara langsung Seorang peneliti dari Harvard bernama Catherine Steiner Adair menjelaskan tips mengasuh anak di era digital. Ia berkata<\/p>\n","protected":false},"author":2,"featured_media":133123,"comment_status":"open","ping_status":"open","sticky":false,"template":"","format":"standard","meta":{"footnotes":""},"categories":[1],"tags":[],"aioseo_notices":[],"_links":{"self":[{"href":"https:\/\/beritaindonesia.link\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/133122"}],"collection":[{"href":"https:\/\/beritaindonesia.link\/wp-json\/wp\/v2\/posts"}],"about":[{"href":"https:\/\/beritaindonesia.link\/wp-json\/wp\/v2\/types\/post"}],"author":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/beritaindonesia.link\/wp-json\/wp\/v2\/users\/2"}],"replies":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/beritaindonesia.link\/wp-json\/wp\/v2\/comments?post=133122"}],"version-history":[{"count":1,"href":"https:\/\/beritaindonesia.link\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/133122\/revisions"}],"predecessor-version":[{"id":133124,"href":"https:\/\/beritaindonesia.link\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/133122\/revisions\/133124"}],"wp:featuredmedia":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/beritaindonesia.link\/wp-json\/wp\/v2\/media\/133123"}],"wp:attachment":[{"href":"https:\/\/beritaindonesia.link\/wp-json\/wp\/v2\/media?parent=133122"}],"wp:term":[{"taxonomy":"category","embeddable":true,"href":"https:\/\/beritaindonesia.link\/wp-json\/wp\/v2\/categories?post=133122"},{"taxonomy":"post_tag","embeddable":true,"href":"https:\/\/beritaindonesia.link\/wp-json\/wp\/v2\/tags?post=133122"}],"curies":[{"name":"wp","href":"https:\/\/api.w.org\/{rel}","templated":true}]}}