Menurutnya, pemerintahan saat ini di bawah Presiden Joko Widodo atau Jokowi menunjukkan kemajuan yang signifikan meski masih memiliki banyak tugas. Salah satu yang menjadi sorotan, kata Sandiaga, adalah kenaikan harga bahan pokok dan risikonya. Dia mengatakan tugas Indonesia adalah memastikan ketahanan pangan, serta ketahanan dan kedaulatan energi. Sehingga, kata dia, negara yang subur ini bisa menjamin pasokan pangan bagi masyarakat Indonesia dengan harga yang terjangkau.
Dalam situasi buruk di Rusia dan Ukraina saat ini, menurut Sandiaga, Indonesia dapat meresponsnya dengan kebijakan yang tepat. Secara khusus, bagaimana seharusnya pemerintah berpihak kepada masyarakat yang membutuhkan bantuan. Sandiaga mengatakan pekerjaan selanjutnya adalah mengejar target 2024 untuk penciptaan 4,4 juta lapangan kerja baru. Hal ini harus kita sadari dengan bekerja sama.
“Pengalaman saya penciptaan lapangan kerja di sektor ekonomi kreatif mencapai 1,1 juta seiring dengan pariwisata tahun ini, sehingga bisa menjadi bantalan untuk meningkatkan pendapatan masyarakat untuk kesejahteraan yang lebih besar,” katanya.
Ia mengatakan, Dirut IMF juga memuji kepemimpinan Indonesia dalam mengundang semua pihak dalam perhelatan global G20 untuk duduk bersama mencari solusi. Karena dengan polarisasi dan pragmatisme yang terjadi di dunia saat ini, kata dia, tidak mendukung langkah bersama untuk menyelesaikan masalah yang kita hadapi.
“Kami percaya dengan pengalaman dunia usaha dan kepemimpinan di pemerintahan kami, kami akan mampu waspada dan menghindari tantangan ekonomi ke depan,” ujarnya.
Sumber: Tempo.co
1 2