Warisan Ibunya Digelapkan, Kartika Lapor Polisi

Kartika Putri tidak main-main dalam menindak kasus dugaan penggelapan aset ibunya. Usai menulis teguran di media sosial, Kartika Putri resmi melaporkannya ke polisi. Kartika Putri dan kakaknya, Adit, melaporkan dugaan penggelapan aset tersebut ke Polres Bogor, Rabu 13.07.2022.

Harta benda yang diduga digelapkan adalah sertifikat rumah milik ibunda almarhum. Kartika Putri menjelaskan, awalnya ia dan kedua saudaranya menyadari bahwa sertifikat rumah almarhumah ibu mereka telah hilang. Mereka menyadari hal ini ketika mereka membersihkan barang peninggalan almarhumah setelah satu tahun meninggal.

“Kemarin qadarullah seperti diberi petunjuk, saat mau satu tahun beliau meninggal, kita kumpul di rumah beliau lalu kita mau bagi-bagiin baju beliau sebenernya mau disumbangkan mungkin berguna,” ungkap Kartika Putri.

“Kita baru sadar ternyata posisi sertifikat, salah satu aset rumah yang di Cibubur ternyata tidak ada di tempat yang semestinya,” lanjutnya.

Setelah mengetahui sertifikat rumahnya hilang, Kartika Putri dan kedua kakaknya langsung berkoordinasi untuk mencari tahu. Dari sana, mereka menyadari ada sesuatu yang salah. Setelah diselidiki, Kartika Putri menemukan bahwa sertifikat rumah tersebut sudah memiliki daya jual. Terkejut bahwa dia dan saudaranya tidak mau menjual, mereka melaporkannya ke polisi.

“Kita bertiga ahli waris jadi komunikasi, tahu nggak kak? Dan nggak ada yang tahu. Dari situ kita mulai menyadari bahwa kehilangan sertifikat tersebut,” ucap Kartika Putri.

“Diduga ada oknum yang menyalahgunakan sertifikat tersebut, yang kagetnya lagi setelah kita selidiki secara kekeluargaan sudah ada akta kuasa jual atas nama kita bertiga, kita bertiga padahal nggak pernah bikin,” sambungnya.

“Ternyata sudah memenuhi unsur pidana, siapa-siapanya nanti pada saat BAP biar polisi yang menjelaskan,” terangnya.

Oleh karena itu, Kartika Putri dan kakaknya, Adit, mendatangi Polres Bogor untuk membuat laporan terkait hal tersebut. Namun, Kartika belum berani menyebut nama tersangka yang membawa sertifikat tanah ibunya dan membalikkan nama sertifikat tersebut.

Sebelum kejadian ini, lanjut Kartika dirinya telah dinasihati oleh suaminya, Habib Usman. Namun, saat itu anak-anak almarhum termasuk Kartika Putri, belum fokus mengurus harta warisan. Lebih lanjut Kartika mengatakan setahun kemudian, ketika ingin membagi harta peninggalan mendiang ibunya, ia berencana menggunakan harta itu untuk lebih bermanfaat bagi orang-orang di sekitarnya. Namun saat digeledah, ternyata sertifikat kepemilikan rumah tersebut bukan milik Kartika Putri atau kedua saudaranya.